Contoh Skripsi PGSD | Berikut dibawah ini adalah contoh skripsi PGSD bab 1 silahkan anda simak semoga bermanfaat untuk anda yang sedang membutuhkan referensi untuk menyelesaikan skripsi anda. saya doakan semoga cepet lulus kuliah. hehehe
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Persoalan pendidikan pada dasarya adalah masalah
moral sosial yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan,
mana yang paling baik masalah setiap orang yang meliputi semua kecakapan,
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan dan sikap manusia yang berkembang
dimana-mana dan kapan saja serta melalui alat apapun.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan intraksi siswa dengan
lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan
pengajaran, yakni kemampuan yang diharapkan setelah siswa mengikuti pengalaman
belajarnya. Belajar merupakan
suatu perubahan tingkah laku yang mencakup keterampilan dan kebiasaan,
pengetahuan, pengertian, sikap dan cita-cita.
Agar perubahan tersebut lebih terarah kepada tujuan
yang jelas, maka perlu penyiapan bahan baik mata pelajaran, berbagai
keterampilan maupun pengalaman lainnya. Karena tujuan umum dari pendidikan itu
sendiri adalah untuk menyiapkan generasi muda menjadi orang dewasa yang mandiri
dan produktif serta berkualitas tinggi. Sebagaimana yang diamanatkan dalam
undang-undang yaitu mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional secara Umum
yaitu sebagai berikut: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta pradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. (Depdikbud,
2004: 5).
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah mengeluarkan berbagai
macam kebijakan, kebijakan yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan mutu
pendidikan salah satunya dengan mengeluarkan membuat rancangan undang-undang
tentang sistem pendidikan Nasional.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, serta mewujudkan
masyarakat yang berkualitas sudah menjadi tanggung jawab kehidupan bersama
terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan
menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, dan profesional dalam
bidangnya masing-masing. (Mulyasa, 2004 : 3).
Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan pendidikan salah satu komponen pendidikan
yang mempunyai peran yang sangat penting adalah menyangkut peran guru sebagai
pengajar, pembimbing maupun pengarah bagi anak didiknya. Sebagai seorang
pendidik, guru tidak hanya dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara
profesional, tetapi juga guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
profesional juga. Seperti yang dikatakan oleh Solaeman (2002:115) bahwa “Untuk menjadi guru
yang baik dapat mengandalkan kepada
bakat atau hasrat, emansipasi ataupun lingkungan belaka, praktik yang memadai
agar muncul sikap guru yang harus disertai dengan kegiatan studi dan latihan
serta diinginkan sehingga memunculkan kegairahan kerja yang menyenangkan.
Dalam hubungannya dengan kesulitan siswa dalam
belajarnya. Kesulitan belajar adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
menunjukkan bahwa dalam mencapai tujuan pengajaran, jumlah siswa mengalami
kesulitan dalarn menguasai secara tuntas bahan pelajaran yang diajarkan atau
dipelajari (Waiji R, 1982 : 69).
Persoalan belajar merupakan inti dari peroses
pendidikan, karena dengan kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat mencapai
tujuan pendidikan dalam bentuk perubahan tingkah laku bahkan menjadi harapan
bagi semua pihak. Agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Akan tetapi pada
kenyataanya dalam mencapai hasil belajar yang sempurna siswa banyak mengalami
hambatan-hambatan.
Siswa yang telah berhasil menguasai materi yang
diajarkan guru, tidak begitu banyak menimhulkan masalah dalam dunia pendidikan.
Tetapi bagi siswa yang belum menguasai materi pelajaran akan menimbulkan
permasalahan. Kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa Kelas IV SDN 08
Pengadangan mempunyai tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda. Ada yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran menghafal disebut (kesulitan dari
segi kognitif), afektifnya maupun psikomotoriknya.
Berangkat dari hal tersebut, untuk menyelesaikan
materi pelajaran secara keseluruhan diperlukan bantuan tertentu atau kegiatan
tambahan agar tugas-tugas dapat diselesaikan secara baik. Seorang guru selain
membuat rencana pengajaran dan mengadakan penilaian, guru juga harus mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa, sehingga masalah tersebut dapat
diatasi. Salah satu bentuk dari kegiatan untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa adalah melalui pelaksanaan program Pengajaran Remedial, yang bertujuan
untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar, agar dapat memperoleh
prestasi belajar yang memadai melalui proses penyembuhan atau perbaikan.
Berangkat dari
hal-hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satu di antaranya
adalah kenyataan di lapangan baik dari hasil observasi maupun kegiatan evaluasi
yang dilakukan terhadap 20 siswa/ anak Kelas IV SDN 08 Pengadangan pada
semester II, tahun pelajaran 2010/2011 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Alam, hasil yang
diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia hanya lima (5) orang dari 20 siswa
yang tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya
tiga orang siswa tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas
70 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan sisanya rata-rata
tingkat pennguasaan siswa terhadap materi pelajaran di bawah 60.
Dalam rangka meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka diperlukan langkah dalam proses pembelajaran
tersebut, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat
penting diperlukan guna pengkajian yang
lebih mendalam terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kelas
dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika pembelajaran di dalam
kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat melakukan perbaikan
pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata
kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada jenjang Program Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD).
No comments:
Post a Comment